• Posted by : shareamainart Thursday 26 January 2017


    MAKALAH
    KERJA PROYEK














     














    Disusun Oleh:
    *AMALIA INDRIANI
    *DILAH PARIDATUNNAFISAH
    *ILHAM KHOLIK FAJAR
    *RIANI RISMAYANTI
    *TANTO







    ANALISIS RANCANGAN KERJA PROYEK
    (Oleh Kelompok2)

    A.  Model Lengkap Dan Cocok
    Pembelajaran berbasis proyek atau tugas adalah metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam pengumpulan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.
    Pembelajaran berbasis berbasis proyek atau tugas (project-based/task learning) membutuhkan  suatu pendekatan pengajaran komprehensif dimana lingkungan belajar siswa didesain agar siswa dapat melakukan penyelidikkan terhadap masalah-masalah autentik termasuk pendalaman materi dari suatu topik mata pelajaran, dan melaksanakan tugas bermakna lainnya. Pendekatan ini memperkenankan siswa untuk bekerja secara mandiri dalam  mengkonstruksikannya dalam produk nyata.
    Bila dalam operasi sistem  yang sudah dikembangkan terdapat masalah yang tidak dapat diataasi dalam tahap pemeliharaan sistem, maka sistem tersebut memerlukan pengembangan. Untuk mengembangkan suatu sistem terdapat 6 langkah yang perlu dilaksanakan, berikut langkah-langkah pengembangan sistem.

    B.   Ketepatan Asumsi
    Pengendalian menurut R. J. Mockler sebagaimana dikutip Soeharto(1999:228)  adalah usaha yang sistematis untuk menetukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang system informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar menganalisa kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dan standar, kemudian mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar sumber daya digunakan efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran.
    Proses pengendalian berjalan sepanjanng daur hidup proyek guna mewujudkan performa yang baik di dalam setiap tahap. Perencanaan dibuat sebagai bahan acuan bagi pelaksanaan pekerjaan. Bahan acuan tersebut selanjutnya akan menjadi standar pelaksanaan pada proyek yang bersangkutan, meliputi spesifikasi teknik, jadwal dan anggaran. Maka untuk dapat melakukan pengendalian perlu adanya perencanaan.Menurut Santoso(1997). (Muhammad,2012)

    C.  Sikap Pelaksanaan
    Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangat kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu menejemen yang baik sehingga pada akhirnya proyek dapat berjalan sesuai rencana. Jika kita membahas pentingnya manajemen dalam suatu proyek, pertama-tama kita harus tahu, apa itu manajemen proyek. Jadi menurut pendapat saya manajemenitu adalah sebuah proses perencanaan dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perecanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Dan proyek adalah sesuatu yang bersifat sementara dan sering dilaksanakan untuk memenuhi tujuan strategis organisasi. (Scribd, 2013)


























    ANALISIS ORJINALITAS PROYEK
    (Oleh Kelompok2)


    A.  Gagasan orisinil dan terintegrasi
    Manajemen Integrasi Proyek mencakup proses-proses yang diperlukan untuk memastikan bahwa berbagai elemen dari proyek dikoordinasikan dengan benar. Ini meliputi membuat pilihan antara tujuan dan alternative untuk memenuhi atau melampaui kebutuhan dan harapan stakeholder. (Abdillah).
    Mengintegrasikan manajemen proyek meliputi koordinasi semua area  pengetahuan proyek kedalam aktifitas pada siklus proyek atau tahapan– tahapan pelaksanaan proyek guna mencapai keberhasilan proyek sesuai dengan komponen proyek (kualitas, waktu, biaya, ruanglingkup). Yang termasuk sebagai stakeholder dari sebuah proyek adalah :
    1.     Pimpinan proyek
    2.     User atau pemakai (individu atau organisasi)  proyek teknologi informasi yang akan dibangun.
    3.     Sponsor, yaitu individu atau sekelompok orang  atau organisasi yang  membiayai proyek dan bertanggungjawab terhadap pengalokasian sejumlah sumberdaya yang  dibutuhkan proyek. (16ht3)

    B.   Otonomi tim kerja
    Tim kerja (work group) adalah kelompok yang berinteraksi utamanya untuk saling berbagi informasi untuk membuat keputusan guna membantu satu sama lain dalam hal wilayah kewenangannya masing-masing. Sementara itu, Tim Kerja mengembangkan sinergi positif melalui upaya yang  terkoordinasi. Upaya individual mereka menghasilkan suatu tingkat kinerja yang lebih besar ketimbang totalitas input para individunya.
    Tujuan dinamika tim kerja yang  diinginkan untuk setiap tim dalam organisasi berfungsi:

    a.    Sebagai lumbung dari ide yang ingin dilaksanakan.
    b.    Sebagai ikatan jiwa antara anggota kelompok.
    c.    Menjadi sasaran dan juga menjadi sumber dari konsep perencanaan kerja.
    d.    Menjadi motivasi dalam mengadakan persaingan/aktivitas.
    e.    Menjadi perang sang untuk mendapatkan kepuasan kerja.
    f.     Menjadi arah yang tetap dalam menjalankan tugas kelompok. (JUJU, 2011)

    Tipe/Jenis-jenis Tim
    Tim dapat diklasifisikan berdasarkan sasarannya. Bentuk yang paling umum digunakan dalam organisasi atau perusahaan adalah :
    1.     Tim Pemecah Masalah
    Tim ini terdiri dari 5 sampai 12 karyawan jam-jaman dari suatu departemen yang bertemu selama beberapa jam tiap pekan untuk membahas perbaikan kualitas, efisiensi dan lingkungan kerja. Dalam tim pemecah masalah, anggota bernagi gagasan atau menawarkan saran mengenai bagaimana proses dan metode kerja dapat diperbaiki. Tetapi jarang tim-tim diberi wewenang untuk melaksanakan secara sepihak setiap tindakan mereka yang disarankan.
    2.     Tim Kerja Pengelola Diri
    Tim kerja pengelola diri adalah kelompok karyawan (biasanya 10 sampai 15 orang) yang memikul tanggung jawab dari mantan penyelia mereka. Tim ini mencakup kerja tentang perencanaan dan penjadwalan kerja, kontrol kolektif atas langkah kerja, membuat keputusan operasi dan mengambil tindakan atas permasalahan. Tim ini bahkan memilih anggotanya sendiri dan menyuruh anggota itu untuk saling menilai kinerja. (Organisasi), 2013)

    C.  Investigasi kelompok secara kolaboratif
    Investigasi kelompok secara filosofis beranjak dari paradigma konstruktivis, yakni terdapat suatu situasi yang di dalamnya para siswa berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dengan berbagai informasi dan melakukan pekerjaan secara kolaboratif untuk menginvestigasi suatu masalah, merencanakan, mempresentasikan serta mengevaluasi kegiatan mereka. (Ruswandi, 2012)










































    PENGEMASAN HASIL KERJA PROYEK
    (Oleh Kelompok2)

    1.    Target Market
    American Marketing Association 1960, mengartikan pemasaran sebagai berikut: Pemsaran adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengaarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai. Defenisi ini hanya menekankan aspek distribusi ketimbang kegiatan pemasaran. Sedangkan fungsi-fungsi lain tidak diperlihatkan, sehingga kita tidak memperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang pemasaran.
    Sedangkan definisi lain, dikemukakan oleh Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management Analysis, Planning, and Control, mengartikan pemasaran secara lebih luas, yaitu: Pemasaran adalah: Suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya. (GoogleSites, 2010).
    2.     Ergonomis
    Ergonomika atau (kurang tepat) ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan elemen-elemen lain dalam suatu sistem, serta profesi yang mempraktikkan teori, prinsip, data, dan metode dalam perancangan untuk mengoptimalkan sistem agar sesuai dengan kebutuhan, kelemahan, dan keterampilan manusia.
    Ergonomi berasal dari dua kata bahasa Yunani: ergon dan nomos: ergon berarti kerja, dan nomos berarti aturan, kaidah, atau prinsip. Pendapat lain diungkapkan oleh Sutalaksana (1979): ergonomi adalah ilmu atau kaidah yang mempelajari manusia sebagai komponen dari suatu sistem kerja mencakup karakteristik fisik maupun nonfisik, keterbatasan manusia, dan kemampuannya dalam rangka merancang suatu sistem yang efektif, aman, sehat, nyaman, dan efisien. Bentuk kata sifatnya adalah ergonomis. (wikipedia, 2016).
    3.    Ciri Khas
    Ciri khas. Sampai saat ini, sudah banyak jenis dan Model kemasan yang menarik. Untuk lebih menarik konsumen, sebaiknya pilih kemasan yang berbeda dan unik. Jika perlu, jadikan kemasan produk menjadi salah satu ciri khas dari produk yang dijual. "Bentuk kemasan yang unik dan berbeda bisa membuat pelanggan jadi selalu ingat, bahkan menjadikan produk tersebut ikon dari produk sejenisnya. (Kompa.com, 2012).
    4.    Ukuran
    Ukuran kemasan haruslah sesuai dengan produk yang ada didalamnya. Ini menghindari bentuk yang aneh atau bahkan pemborosan bahan yang digunakan. Jangan membuat kemasan dengan ukuran yang lebih besar atau lebih kecil dari produk didalamnya. Ukuran juga bisa ditentukan dari kebutuhan masyarakat sendiri. Seperti, ketika kita menciptakan kemasan untuk produk air mineral. Kita bisa memberikan porsi untuk 2 – 3 kali minum dan itu artinya air mineral tersebut tidak membutuhkan kemasan yang besar. (Islamiyati, 2014).

    5.    Special Pack
    Special pack. Berikan promosi atau semacamnya pada kemasan. Cobalah untuk lebih jeli dalam melihat keadaan dan juga momen acara besar yang sedang terjadi. Misalnya pada saat hari raya, Anda bisa memberikan special pack dengan desain, warna sampai penawaran promo menarik lainnya. (ADMIN1, 2012).


    Terimakasih sudah mengunjungi Halaman saya, semoga bisa menjadi referensi dan tentunya bermanfaat :)

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • - Copyright © AMAIN ART - Powered by Blogger - Designed by Amalia indriani -